SIFAT FISIK DAN KIMIA DARI ALKOHOL




Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil  (—OH) menempel pada gugus alkil (Gambar3.1). Bagian R—O—H suatu alkohol mirip dengan struktur air. Oksigen dan dua atom yang diikatnya berada pada bidang yang sama., dan sudut ikatan  R—O—H kurang lebih  104o, yang mirip dengan sudut ikatan H—O—H pada air. Gugus hidroksi dai alkohol berifat sangat polar karena atom oksigen dan atom hidrogen memiliki perbedaan elektronegatifitas yang sangat signifikan. Karena dua atom yang dilibatkan dalam ikatan polar ini adalah oksigen dan hidrogen, ikatan hidrogen dapat terbentuk diantara molekul alkohol. (Gambar 3.2a). Sebaga konsequensi dari pembentukan ikatan hidrogen intermolekular, alkohol akan mendidih pada tem[eratur yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon bila berat molekulnya relatif sama. Tingginya nilai titik didih ini disebabkan diperlukan panas yang lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen diantara molekul alkohol yang berikatan satu sama lain.  Kita bisa bandingkan senyawa butana dan propanol yang memiliki berat molekul yang relatif sama:

Alkohol rantai pendek dengan rantai C lebih kecil dari empat atau lima larut dalam air, dan alkohol dengan rantai karbon antara 5-6 kurang larut dalam air. Faktor ini disebabkan oleh kemampuan alkool membentuk ikatan hidrogen intermolekular. Dengan air (lihat Gambar 3.2b). Alkohol bersifat nonpolar, atau hydrophobic, bila rantai C semakin besar atau bertambah, sehingga kelarutan alkohol dalam air menurun. Sehingga senyawa alkohol dengan rantai panjang cenderung tidak larut dalam air. Batasan hydrophobic, yang diartikan “takut air,” digunakan untuk mengambarkan suatu molekul atau bagian dari molekul yang bersifat nonpolar dan, dengan demikian akan mudah larut dalam pelarut non polar dibanding dalam air. Hal yang sama, batasan hydrophilic, berarti suka akan air, digunakan untuk menjelaskan molekul polar yang lebih larut dalam pelarut air dibanding pelarut nonpolar. Peningkatan jumlah gugus hidroksi sepanjang rantai karbon akan meningkatkan pengaruh gugus polar hidroksi. Sehingga senyawa diol atau triol akan mudah lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan alkohol dengan satu gugus hidroksi.





Gambar 3.2
a.      Ikatan hidrogen pada alkohol
b.      Kelarutan alkohol dalam air


Keberadaa gugus hidroksi yang polar di dalam molekul biologi seperti protein dan asam-asam nukleotida memungkinkan adanya ikatan hidrogen intermolekular yang mempertahankan bentuk molekul tersebut untuk dapat berperan sebagaimana seharusnya.

Berkatalah baik atau diam

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post