Reaksi antara Alkena Asimetris dengan Hidrogen Halida




Halaman ini menjelaskan kepada anda fakta-fakta dan sebuah mekanisme sederhana yang rapi untuk reaksi-reaksi adisi elektrofilik antara hidrogen halida dengan alkena seperti propena. Hidrogen halida yang akan dibahas mencakup hidrogen klorida dan hidrogen bromida. Jika anda menginginkan penjelasan yang mendetail tentang mekanisme-mekanisme yang terlibat, silahkan mengikuti link yang ada di bagian bawah halaman ini.
Alkena asimetris adalah alkena seperti propena dimana gugus-gugus atau atom-atom yang terikat pada kedua ujung ikatan rangkap C=C tidak sama.
Sebagai contoh, pada propena terdapat satu atom hidrogen dan sebuah gugus metil pada salah satu ujung, tetapi terdapat dua atom hidrogen pada ujung yang lain dari ikatan rangkap. But-1-ena adalah contoh alkena asimetris yang lain.

 
Reaksi adisi elektrofilik yang melibatkan hidrogen bromida
Fakta-fakta
Seperti halnya dengan semua alkena, alkena asimetris seperti propena juga beraksi dengan hidrogen bromida pada suhu biasa. Ikatan rangkap terputus dan sebuah atom hidrogen terikat pada salah satu dari dua atom karbon dan atom bromin terikat pada atom karbon yang lain.
Untuk propena, terbentuk 2-bromopropana.

Reaksi ini biasanya dituliskan dalam bentuk yang lebih sederhana sebagai berikut:

Poduk yang terbentuk adalah 2-bromopropana.
Ini sesuai dengan aturan Markovnikov yang mengatakan:
Apabila sebuah senyawa HX diadisi ke sebuah alkena asimetris, maka atom hidrogen akan terikat pada atom karbon yang sebelumnya mengikat lebih banyak atom hidrogen.
Dalam hal ini, hidrogen menjadi terikat ke gugus CH2, karena gugus CH2 memiliki lebih banyak hidrogen dibanding gugus CH.
Perhatikan bahwa hanya hidrogen yang terikat langsung pada karbon ikatan rangkap yang dihitung. Atom-atom hidrogen yang terdapat pada gugus CH3 tidak dihitung.
Mekanisme
Ini adalah contoh dari adisi elektrofilik.

Adisi berlangsung dengan mekanisme ini karena karbokation (ion karbonium) yang terbentuk adalah karbokation sekunder. Ini lebih stabil (sehingga lebih mudah terbentuk) dibanding karbokation primer yang akan dihasilkan jika hidrogen terikat pada atom karbon tengah dan bromin terikat pada atom karbon ujung.
Reaksi adisi elektrofilik yang melibatkan hidrogen halida yang lain
Fakta-fakta
Hidrogen fluorida, hidrogen klorin dan hidrogen iodida semuanya mengalami adisi persis sama seperti hidrogen bromida.
Satu-satunya perbedaan adalah pada laju reaksi:
HF
reaksi paling lambat
HCl

HBr

HI
reaksi paling cepat
Ini karena ikatan hidrogen-halogen menjadi lebih lemah apabila atom halogen semakin besar. Jika ikatan menjadi lebih lemah, ikatan tersebut akan mudah terputus sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Jika halogen dituliskan sebagai X, maka persamaan untuk reaksi dengan propena adalah sebagai berikut:

Perhatikan bahwa produk yang terbentuk masih sesuai dengan Kaidah Markovnikov.
Mekanisme
Reaksi-reaksi ini masih merupakan contoh dari adisi elektrofilik.
Dengan menggunakan X sebagai simbol untuk halogen, mekanismenya dapat dituliskan sebagai berikut:

Lagi-lagi, karbokation yang terbentuk adalah karbokation sekunder. Ini lebih stabil dibanding ion karbokation primer yang akan terbentuk jika hidrogen terikat pada atom karbon tengah dan X pada atom karbon ujung. Karbokation yang lebih stabil akan lebih cepat terbentuk



Reaksi Subtitusi dan Reaksi Adisi
Ditulis oleh Ratna dkk pada 05-01-2010
Reaksi-reaksi senyawa karbon
Reaksi senyawa karbon dapat dapat terjadi dengan berbagai cara, seperti reaksi substitusi, reaksi adisi dan reaksi eliminasi.
Reaksi substitusi
Reaksi substitusi atau disebut reaksi pertukaran gugus fungsi terjadi saat atom atau gugus atom dari suatu senyawa karbon digantikan oleh atom atau gugus atom lain dari senyawa yang lain. Secara umum mekanismenya :

Atom karbon ujung suatu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini bisa rentan terhadap (susceptible; mudah diserang oleh) serangan oleh anion dan spesi lain apa saja yang mempunyai sepasang elektron menyendiri (unshared) dalam kulit luarnya.
Dihasilkan reaksi subtitusi –suatu reaksi dalam mana satu atom, ion atau gugus disubstitusikan untuk (menggantikan) atom, atau gugus lain.

Dalam suatu reaksi substitusi alkil halida, halida itu disebut gugus pergi (leaving group) suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Ion Halida merupakan gugus peri yang baik, karena ion-ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Basa kuat seperti misalnya OH-, bukan gugus pergi yang baik.
Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi disebut nukleofil (nucleophile, “pecinta nukleus”), sering dilambangkan dengan Nu-. Dalam persamaan reaksi diatas, OH- dan CH3O-, adalah nukleofil. Umumnya, sebuah nukleofil ialah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif ; jadi sebuah nukleofil adalah suatu basa Lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion, namun beberapa molekul polar yang netral, seperti H2O, CH3OH dan CH3NH2 dapat juga bertindak sebagai nukleofil. Molekul netral ini memiliki pasangan elektron menyendiri, yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma.
Lawan nukleofil ialah elektrofil (“pecinta elektron”) sering dilambangkan dengan E+. Suatu elektrofil ialah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif, jadi suatu elektrofil ialah suatu asam Lewis seperti H+ atau ZnCl2.
Beberapa reaksi substitusi
a.  Reaksi alkila halida dengan basa kuat
b.  Reaksi alkohol dengan PCl3
c.  Reaksi alkohol dengan logam Natrium
d.  Reaksi klorinasi
e.  Reaksi esterifikasi (pembentukan ester)
f.  Reaksi saponifikasi (penyabunan)
g. Reaksi Adisi

Berkatalah baik atau diam

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post