Leucippus dan
Demokritos (Filsuf
Yunani) pada tahun 400 – 500 SM menyatakan bahwa apabila benda dipecah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil secara terus menerus, maka akan diperoleh bagian
yang paling kecil yang tidak dapat dipecah lagi. Sehingga kata mereka berdua:
a = tidak, tomos = terpecahkan.
Kemudian pada tahun 1803, John Dalton (Inggris), mengusulkan teorinya yang tidak berdasarkan
pemikiran filsafat. Teori atom Dalton berdasarkan percobaan-percobaan ilmiah
(shg beliau dapat dianggap sebagai “Bapak
ilmu kimia modern”)
Teori atom Dalton
dinyatakan dalam postulat:
1. Materi disusun dari partikel-partikel yang
tidak dapat dibagi lagi dan disebut atom.
2. Atom-atom suatu unsur mempunyai sifat sama,
seperti ukuran, bentuk dan massa.
3. Atom-atom suatu unsur berbeda dengan atom-atom
unsur yang lain.
4. Reaksi kimia tidak lain merupakan pembentukkan
kombinasi atom-atom baru dari kombinasi atom-atom sebelumnya.
Kemudian pada tahun 1834, Michael Faraday (Inggris) berdasarkan percobaan yang dilakukannya
mengemukakan: perubahan kimia dapat
disebabkan oleh aliran listrik pada larutan suatu zat kimia. Ini berarti
materi juga bersifat listrik.
G.I. Stoney, berdasarkan percobaan Faraday,
kemudian mengemukakan adanya partikel-partikel di dalam materi. Partikel ini
diberi nama elektron.
Joseph John
Thomson,
pada tahun 1897 berdasarkan percobaannya yang menggunakan tabung sinar katoda (Gambar
1 di bawah) berhasil membuktikan adanya elektron ini dan sekaligus menghitung
harga perbandingan muatan terhadap massa elektron (e/m), yaitu -1,76 x 108
c/g. Thomson memperoleh Nobel kimia berkat karyanya ini.
Tabung sinar katoda
R.A. Millikan pada tahun 1908 di University
of Chicago,
berhasil menemukan muatan elektron yaitu -1,602 x 10-19C.
Sehingga dengan hasil percobaan Thomson dan Millikan, maka massa elektron (me) dapat
dihitung:
Ernest
Rutherford pada
tahun 1906 mengemukakan adanya partikel bermuatan positif di dalam atom.
Partikel ini diberi nama proton. Massa proton sekitar 1837 kali massa elektron. Atas karya ini Rutherford mendapat hadiah Nobel kimia pada tahun 1908.